Teknologi Dimanfaatkan untuk Pendidikan sebagai Pembuka Akses

Ketua Dewan Pers, Prof. Mohammad Nuh (SMJkt/Ist)

SURABAYA, Suaramerdekajkt.com – Teknologi digital memang sudah banyak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di era pandemi Covid-19 ini. Tapi tak jarang, teknologi digunakan sekadarnya saja.

“Cara para pendidik mengajar lewat aplikasi video conference tak jauh berbeda dengan cara mereka sebelumnya mengajar di depan papan tulis. Hal ini pula yang menjadi penyebab pendidikan mengalami learning loss (kegagalan belajar) yang luar biasa di era pandemi,” ujar Ketua Dewan Pers, Prof. Mohammad Nuh.

Oleh karenanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, berharap bahwa teknologi dimanfaatkan untuk mitigasi dunia pendidikan secara besar-besaran sebagai enabler (pembuka akses) dan disruptor (perombakan) dalam mendidik. Tidak hanya sebagai alat.

“Mari kita ibaratkan seperti kita kaget saat orang berkerumun di jalan MERR (jalan arteri di Surabaya). Pada umumnya, kita hanya berhenti sejenak, mengetahui bahwa ada kecelakaan, lalu melanjutkan perjalanan,” tuturnya.

Pola pikir “cukup tahu” seperti ini, lanjut dia, jangan ditiru. Karena ketika teknologi hanya kita jadikan alat untuk melewati pandemi, maka hasilnya akan seadanya saja.

“Pokoknya sekolah tetap jalan saja. Dan dampaknya, akan ada losses in learning (ilmu tidak terserap),” ungkapnya. (nya/69)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *