
JAKARTA, Suaramerdekajkt.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mengapresiasi atas upaya Mitra kunci dengan dukungan United States Agency for International Development (USAID) membangun kewirausahaan di tanah air.
Menurut Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam bahwa semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa terus meningkat dari startup termasuk urutan kelima di dunia.
“Fakta semangat wirausaha sangat tinggi hanya biasanya lulusan perguruan tinggi berwirausaha karena terpaksa melamar kesana kesini tidak diterima maka coba-coba wirausaha sebagai pilihan terakhir,” ujarnya dalam Webinar “Kewirausahaan Orang Muda di Perguruan Tinggi” dan Peluncuran Modul Pembelajaran Daring Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirausahaan secara daring, Selasa (24/8).
Tren sekarang, lanjut Nizam, tidak jadi pegawai negeri sipil (PNS) tapi buka stratup maka penting membekali mahasiswa dengan tahu caranya wirausaha tidak hanya nekat tapi punya ilmu sehingga keberhasilan lebih tinggi.
“Ini penting dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirausahaan (KKN TKWU), saya berharap ini dikembangkan luas dan tidak harus digunakan KKN. Program ini ada sebelum program Kampus Merdeka, dengan program Kampus Merdeka mahasiswa punya potensi luas,” tuturnya.
Selain itu, mahasiswa bisa lakukan aktivitas dua semester di luar kampus. Dari mulai pertukaran mahasiswa, magang, penelitian, program kemanusiaan, bela negara dan penting kewirausahaan. Jadi, mata kuliah program tersendiri di Kampus Merdeka.
“1-2 semester menggeluti kewirausahaan sehingga menjadi wirausaha sukses sebelum ada Kampus Merdeka, startup berhasil tapi DO. Ketika coba wirausaha dia harus juga kerjakan tugas. Jadi hanya sambilan membesarkan startup atau sebaliknya. Ketika fokus ke startup akhirnya DO. Startup take off tapi kuliah DO. Ini terjadi ketika kita belum punya Kampus Merdeka. Sehingga passion menjadi wirausahawan gugur,” bebernya.
Dengan program Kampus Merdeka, Nizam menekankan terbuka luas bagi mahasiswa yang akan buat startup di semester 6 dengan bimbingan mentor dan dosen bisnis financing, marketing dan ekonomi. Juga sosmed, komunikasi, sehingga dia punya bekal cukup membesarkan startup-nya dengan bimbingan mentor.
Sementara, USAID Indonesia, Elizabeth Mendenhall, Acting Deputy Mission Director mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang tak kenal lelah dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan serta pengembangan tenaga kerja di Indonesia.
Melalui USAID bermitra dengan pemerintah Indonesia dan sektor swasta membekali kaum muda dan kelompok rentan berpenghasilan rendah dengan keterampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensi bersaing di pasar kerja 2021.
“Program KKN TKWU terbukti menjadi program teladan kewirausahaan yang membangun kaum muda yang berpikir dan berperilaku positif dan mengembangkan ketenagakerjaan inklusif,” kata Elizabeth.
Ia mengungkapkan bahwa USAID sangat bangga untuk penyusunan dan digitalisasi modul kursus ini. Dengan modul digital, jutaan pemuda dan calon pengusaha mendapatkan manfaat dari program luar biasa ini.
“Saya sangat gembira, modul-modul ini telah diunggah ke sistem pembelajaran daring kementerian. Sekarang, dapat diakses jutaan mahasiswa di seluruh Indonesia. Semoga bapak/ibu dapat mempelajari lebih lanjut modul KKN TKWU ini,” ungkapnya. (nya/69)