
JAKARTA, Suaramerdekajkt.com – Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26 Tahun 2021 menjadi momentum untuk membangkitkan rasa saling percaya dan menumbuhkan kepercayaan diri seluruh bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus semakin percaya diri untuk mengembangkan karya inovasi yang menjadi solusi permasalahan di masyarakat, sekaligus tampil di panggung dunia.
“Kita harus percaya pada kemampuan kita sendiri. Mari kita bergotong royong, serentak bergerak wujudkan Merdeka Belajar, meningkatkan teknologi dan kebanggaan akan teknologi Indonesia, untuk maju di panggung dunia,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim
dalam sambutannya pada peringatan Hakteknas Tahun 2021 secara virtual di Jakarta, Selasa (10/8).
Dalam konsep Merdeka Belajar, lanjut Mendikbudristek, peserta didik adalah prioritas utama. Sehubungan hal tersebut, sebagai peserta didik harus memberikan kemerdekaan untuk mencoba hal baru dan menciptakan inovasi.
“Namun inovasi saja sekarang tidak cukup, globalisasi dan perkembangan zaman menghilangkan sekat-sekat dan batas-batas yang memisahkan antara bidang ilmu, sektor dan lembaga,” tuturnya.
Tepat pada hari ini, 26 tahun yang lalu Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan anak negeri yang pertama yakni N250 Gatotkaca. Momentum tersebut telah membangkitkan inovasi anak bangsa, hanya saja dalam perjalanannya kecintaan dan kebanggaan atas produk buatan dalam negeri berkurang karena rendahnya kualitas produk, ukuran dan juga di sisi lain banyak inovasi siswa dan mahasiswa yang kurang mendapatkan tempat.
“Sekarang itu semua menjadi salah satu prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Untuk mengatasi semua tantangan itu dengan mengedepankan semangat Merdeka Belajar yang lahir dari inovasi dan kolaborasi,” tukasnya.
Dengan program Merdeka Belajar seperti SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka dan Kampus Merdeka Vokasi, Kemendikbudristek membuka pintu kolaborasi lintas sektor, menghilangkan sekat dan membuka kolaborasi lintas lembaga sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu produk inovasi termasuk hilirisasi.
“Seperti layaknya Merdeka Belajar yang menjadi gerakan bersama memperbaiki sistem pendidikan Indonesia, gerakan Bangga Buatan Indonesia tidak hanya menjadi jargon tetapi aksi nyata yang melibatkan semua lapisan pendidikan,” terangnya.
Untuk sektor pendidikan fokus pada pengembangan produk-produk Merah Putih. Dalam pengembangannya, perlu upaya untuk menguatkan sinergi yang melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan, selain rektor, lembaga pendidikan, pemerintah serta dunia usaha dan dunia industri.
“Sinergi itu nantinya akan memungkinkan pemanfaatan inovasi yang lebih luas dan lebih berkesinambungan. Saya yakin Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang tangguh dengan inovasi anak bangsa dan gerakan bersama wujudkan Merdeka Belajar. Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional,” imbuhnya.
Mendikbudristek menambahkan saatnya Bangga Buatan Indonesia tidak hanya menjadi jargon, tetapi menjadi aksi nyata yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Seperti halnya Merdeka Belajar yang menjadi gerakan bersama memperbaiki sistem pendidikan Indonesia. (nya/69)