
JAKARTA, Suaramerdekajkt.com – Metode pembelajaran campuran atau blended learning merupakan metode gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual, menjadi salah satu metode ideal yang dapat diimplementasikan untuk situasi seperti sekarang ini.
“Dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti sekarang, pembelajaran melalui blended learning melibatkan pembelajaran mandiri yang dapat memancing kemampuan berpikir kritis setiap siswa,” ujar Chief of Teachers’ Initiatives Zenius, Amanda Witdarmono.
Blended learning adalah sebuah metode pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model penyampaian materi pelajaran, hingga gaya belajar antara fasilitator dengan siswa.
Dalam penerapannya, metode blended learning ini menggabungkan beberapa elemen seperti metode tatap muka (sinkronus), pembelajaran mandiri, kolaborasi antara guru dan siswa, asesmen yang dilakukan secara terpadu, dan akses mudah pada materi-materi pelajaran.
“Melalui bentuk pembelajaran seperti ini, siswa dituntut untuk melihat, mengobservasi, menganalisa, dan mempertanyakan segala sesuatu,” tuturnya.
Penerapan blended learning khususnya dalam PJJ memiliki beberapa keunggulan, seperti memberikan pilihan kepada siswa untuk dapat mengatur sendiri jadwal belajarnya sesuai kemampuannya dan membebaskan sumber pelajaran yang bisa diambil dari mana saja.
Amanda menambahkan, kedua keunggulan ini dapat dimanfaatkan sebagai insentif yang dapat memotivasi keinginan belajar para siswa. (nya/69)