Perekonomian global pada Triwulan 2-2021 mengalami peningkatan, terlihat dari pergerakan indeks PMI global yang meningkat dari 54,8 pada Maret 2021 menjadi 56,6 pada Juni 2021. ( Harga komoditas makanan (gandum, minyak kelapa sawit, dan kedelai) dan komoditas hasil tambang (timah, alumunium, dan tembaga) di pasar internasional pada Triwulan 2-2021 mengalami peningkatan baik secara (q-to-q) maupun (y-on-y). ( Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada Triwulan 2-2021 telah menunjukkan pertumbuhan positif.
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2021 mencapai Rp4.175,8 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.772,8 triliun. • Ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,93 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,07 persen. • Ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,10 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,78 persen. • Ekonomi Indonesia semester I-2021 terhadap semester I-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,10 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 7,78 persen. Sementara dari sisi pengeluaran semua komponen tumbuh, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 18,51 persen. • Pertumbuhan (y-on-y) triwulan II-2021 terjadi di semua kelompok pulau. Hal ini terutama terlihat pada kelompok provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 57,92 persen, dan pertumbuhan (y-on-y) sebesar 7,88 persen.
Ekonomi Indonesia triwulan II-2021 dibanding triwulan II-2020 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 25,10 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 21,58 persen. Sementara itu, Industri Pengolahan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,58 persen.
Ekonomi Indonesia semester I-2021 dibanding semester I-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,10 persen (c-to-c). Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Informasi dan Komunikasi sebesar 7,78 persen. Diikuti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,38 persen; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 5,62 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 5,35 persen; dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,23 persen.
Ekonomi Indonesia semester I-2021 dibanding semester I-2020 tumbuh sebesar 3,10 persen (c-to-c). Pertumbuhan terjadi pada semua komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 18,51 persen; diikuti Komponen PK-P sebesar 5,49 persen; Komponen PMTB sebesar 3,46 persen; Komponen PK-RT sebesar 1,72 persen; dan Komponen PK-LNPRT sebesar 0,03 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 17,30 persen.
Ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 (y-on-y) tumbuh sebesar 7,07 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 31,78 persen; diikuti oleh Komponen PK-P dan Komponen PMTB yang masing-masing tumbuh sebesar 8,06 persen dan 7,54 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 31,22 persen.
Secara spasial, struktur perekonomian Indonesia pada triwulan II-2021 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,92 persen; diikuti Pulau Sumatera sebesar 21,73 persen; Pulau Kalimantan sebesar 8,21 persen; Pulau Sulawesi sebesar 6,88 persen; Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,85 persen; dan Pulau Maluku dan Papua sebesar 2,41 persen. Setelah setahun lebih pandemi COVID-19 melanda Indonesia, perbaikan perekonomian mulai terjadi di semua kelompok pulau namun dengan level pertumbuhan yang berbeda-beda. Pada triwulan II-2021, kelompok Pulau Maluku dan Papua mengalami pertumbuhan (y-on-y) tertinggi sebesar 8,75 persen; diikuti Pulau Sulawesi sebesar 8,51 persen; Pulau Jawa sebesar 7,88 persen; Pulau Kalimantan sebesar 6,28 persen; Pulau Sumatera sebesar 5,27 persen; dan terakhir Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,70 persen.(budi nugraha/69)