
JAKARTA- Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) bersama Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung menyelenggarakan Seminar Interior tentang Handle Pintu – Tinjauan Arsitektural, Ergonomi, dan Material secara virtual, Kamis (29/7).
Kegiatan yang didukung perusahaan kunci Kenari Djaja dan media partner Asrinesia serta Property & Bank tersebut menghadirkan para pakar dengan latar belakang ahli arsitektur, desain interior dan desain produk. Ini merupakan pertama kali handle pintu diseminarkan bersama mahasiswa dan desainer profesional.
Sekadar diketahui, kemajuan teknologi saat ini semakin memacu perkembangan desain arsitektur dan interior modern, sehingga rancangannya semakin nyaman dinikmati oleh pengguna, pengelola maupun pemilik bangunan rumah tinggal, hotel, apartemen, perkantoran, shoping center, rumah sakit, termasuk gedung pemerintah.
Salah satu bagian terpenting dari semua bangunan tersebut, adalah eksistensi pintu yang menghubungkan satu ruang dengan lainnya, sebagai lubang masuk (entrance) dan fungsi penyelamat dilengkapi daun pintu untuk menyekat ruang.
Pada kelengkapan daun pintu, peran handle (pegangan pintu) memiliki fungsi penting di samping penampilannya yang berukuran kecil, mudah digunakan dan selaras dengan arsitektur atau desain interiornya. Fungsi handle pintu yang sangat urgen dan mengikuti desain pintu yang semakin trendy dan stylish, dibahas secara mendalam oleh para narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing.
Desainer Interior yang juga Founder @Pavilion_19, Diana Pratiwi memberikan tips melalui presentasinya yang berjudul ‘How to choose your best Door Handles’ untuk berbagai gaya arsitektur maupun desain interior.
Menurut dia, handle pintu beserta kuncinya dapat dianggap sebagai salah satu inovasi penting yang pernah diciptakan manusia. Bahkan, pegangan pintu sudah ada sejak zaman neolitikum. Dia menjelaskan, pada zaman dulu handle terbuat kebanyakan dari kayu atau material yang ada di sekitar. “Pada awal abad 20, arsitek dan desainer mulai serius mendesain gagang pintu sebagai bagian dari visi ruang yang komprehensif,” kata Diana Pratiwi.
Dia menerangkan, ada tiga elemen yang perlu diketahui dari desain handle pintu, pertama fungsi dan kegunaan, kedua material dan biaya dan terakhir konsep estetika. Untuk fungsi dan kegunaan, hubungannya adalah tidak hanya visual tapi lebih kepada dengan kenyamanan.
Untuk material dan biaya, yang perlu diperhatikan, antara lain harga. Menurutnya, harga akan selaras dengan kualitas handle. “Kenari Djaja sendiri sering menggunakan kualitas yang sangat baik,” tutur Diana.
Adapun berdasarkan jenis, handle dibagi menjadi beberapa style, yaitu Japandi, Industrial, Skandinavian dan Modern Classic Style. Dia juga memperhatikan semua jenis handle tersebut tersedia di Kenari Djaja dan bisa dilihat melalui situsnya.
Sementara itu, Desainer Interior Djalu Djatmiko, memaparkan materi tentang ‘Ergonomi Pada Desain Handle’. Dia menyatakan bahwa harus tetap ada karakter yang pas dengan kebutuhan fungsi, material dan desainnya yang turut menentukan peran handle pintu pada suatu gaya arsitektur. Apabila bangunannya mengacu pada gaya tradisional yang kaya dengan berbagai etnik budaya, Desainer Interior yang juga Pengajar Desain Interior ITENAS Anwar Subkiman menyampaikan ‘Bagaimana Menyilih Desain Handle Pintu Nusantara’ yang masih banyak penggemarnya.
Seminar virtual ini dipandu moderator Irma Rosalia Handayani yang mengharap dapat menginspirasi desainer produk dalam menciptakan handle pintu yang memenuhi kebutuhan kreasi para Arsitek dan Desainer Interior. Peserta yang terdiri dari desainer muda, mahasiswa, dan pelaku pembangunan, banyak medapat ide kreatif untuk menginovasi karya mereka.
Seperti disampaikan Direktur Kenari Djaja Hendry Sjarifudin dan sambutan Ketua Umum HDII Rohadi, saat ini mereka tengah menyelenggarakan kegiatan kompetisi desain ‘handle pintu’ yang bisa dimanfaatkan mahasiswa dan profesional muda untuk mengkaji dan mereformasi bentuk handle masa depan yang terbaik. Mungkin saja nama mereka akan tercantum pada produk handle pintu yang dipilih untuk diproduksi dan dipasarkan oleh Kenari Djaja. (bal/68)