JAKARTA. — ICW (Indonesian Corruption Watch sejatinya mendukung apa yang selama ini dilakukan Moeldoko dalam upaya memberantas pandemi COVID. Di mana sebagaimana luas diberitakan media-media massa arus utama, Moeldoko rutin mengirimkan ribuan tablet ke berbagai daerah yang tengah mengalami lonjakan kasus COVID, seperti Kudus dan Semarang. Untuk itu Moeldoko menggunakan jalur HKTI yang diketuainya.
” Yang harus menjadi catatan, Moeldoko juga selama ini mengatakan obat yang diyakini manjur untuk penderita COVID itu sebagai Ivermectin, nama generiknya , bukan merek dagang tertentu.”
Hal itu dikatakan Ketua BEM Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, Faisal Abdul Rachman di Jakarta, Sabtu (23/7/2021) menanggapi tuduhan
Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebutkan bahwa Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko melakukan aktivitas berbau promosi Ivermectin.
Karenanyan Faisal menilai tuduhan tersebut asal tuding, sehingga patut disayangkan.
” Mendengar apa yang dituduhkan yang penuh buruk sangka itu, saya sampai harus bertanya-tanya, apakah,mereka ,(ICW, red) masih memiliki hati nurani dan punya sedikit empati buat kemanusiaan?”, “tandanya.
Pasalnya, kata Faisal, bila berpikir positif,- positif thinking, tak akan begitu mudahnya buruk sangka itu mengalahkan empati kepada kemanusiaan. Karena itu layak dipertanyakan, apakah sebagai kalangan terdidik para tokoh ICW tidak meng-up date berita harian seputar lonjakan pandemi yang terjadi, khususnya dalam sebulan terakhir. Sebab bila mereka mencermati pemberitaan, sukar untuk tidak ikut merasakan kesulitan, kesedihan, dan suasana muram yang tengah mengungkung Indonesia.
“Bagaimana tidak sedih, cemas dan bahkan ikut kuatir, bila penambahan kasus harian saja masih puluhan ribu, angka kematian harian rata-rata di atas seribu orang?” kata Faisal. Hari ini saja, Sabtu (24/7), ia menunjuk angka resmi pemerintah yang menyatakan adanya tambahan 45.416 kasus positif COVID-19, dengan 1.415 orang meninggal.
“Itu artinya, berdasarkan data pemerintah, total kasus virus corona sejak Maret 2020 mencapai 3.127.826 orang. Helo, ini jutaan lho! Kok Anda sepertinya dingin dan anteng saja dengan semua itu,” kata Faisal menyindir.
Lebih lanjut Faisal meminta agar para tokoh ICW sesekali datang ke rumah-rumah sakit yang kini tengah berada dalam kondisi krisis akibat COVID. “Nabi bersabda, kematian itu sebaik-baiknya nasihat yang akan melunakkan hati, maka saran saya, datanglah sesekali ke rumah sakit, saksikan kematian dan kesulitan yang ada. Mungkin dengan itu bapak-bapak bisa lebih punya empati.” ungkap Faisal. Ia juga mengingatkan banyak testimoni yang beredar baik di media maupun medsos tentang manfaat Ivermectin dalam mempercepat kesembuhan karena Covid 19. “ Tak kurang dari Mantan Menteri KKP Susi Pujiastuti yg testimoninya beredar bahwa ia dan banyak stafnya cepat pulih dari Covid karena Ivermectin yang disarankan oleh Menteri BUMN Erick Tohir. “ Inilah mengapa Kementerian BUMN telah melipatgandakan produksi dan distribusi Ivermectin melalui Indofarma dan Kimia Farma, dan ini tunjukkan tidak ada monopoli dalam produksi ivermectin , pemerintah tidak menganakemaskan produsen swasta yang dituduhkan ICW dekat dengan Moeldoko itu , tapi malah menggunakan BUMN agar Ivermectin didapat dengan murah dan mudah didapat “ pungkasnya. (budi nugraha/69)