Akmal Nasery Basral, Ngga Ada Matinya.

Akmal Nasery Basral. (Foto Dok Pribadi).

JAKARTA, Suaramerdekajkt.com — Akmal Nasery Basral adalah jaminan mutu. Kuantitas dan kualitas berjalan seiring di tangan novelis yang sangat produktif ini. Tanpa harus menepikan kedalaman cerita, juga teknik bertuturnya.

Hanya masalah waktu, kedisplinan dan kedalamannya akan memerdekakannya dari kendala bahasa, juga bentuk.

Anda, atau siapapun saja boleh mengatakan Akmal belum seberapa, belum apa-apa, biasa saja, medioker. Tapi ketekunan dan kedisiplinannya terus menulis dan membaca, akan menempanya menjadi luar biasa.

Buktinya, kiwari mantan jurnalis Gatra dan Tempo (1994 – 2010), dan alumnus Sosiologi FISIP UI, telah berhasil menulis puisi esai terkininya, berjudul “Taman Iman Taman Peradaban”.

Sebuah antologi puisi esai tentang 10 tokoh agama di Indonesia, yang terdiri dari 5 tokoh Islam, dan 5 non-muslim.

Setelah menghasilkan 20 novel, antara lain Sang Pencerah (2010), Trilogi Imperia (Ilusi Imperia, Rahasia Imperia, Coda Imperia, 2014 – 2018), Disorder (2020) dan Dayon (2021), antologi puisi esai ini adalah magnum opus-nya.

Dermawannya, Akmal yang melunaskan pascasarjana bidang Ekonomi Islam di TAZKIA University College of Islamic Economics, membagikan karyanya secara free, gratis, percuma.

“Alhamdulillah buku saya ke-21 Taman Iman Taman Peradaban beredar mulai hari ini. Hanya dalam bentuk PDF, gratis, dan bisa disebarluaskan bagi yang berkenan,” kata si empunya nama ihwal buku setebal 77 halaman ini di Jakarta, Kamis (22/7/2021).

Dia menjelaskan, kelima tokoh Islam dalam bukunya ini adalah KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari, Buya HAMKA, Mr. Sjafruddin Prawiranegara dan Syekhah Rahmah El Yunusiyah.

Sedangkan dari non-muslim adalah Romo Y.B. Mangunwijaya (Katolik), Prof. Ihromi (Protestan), Gedong Bagus Oka (Hindu), Ashin Jinarakkhita (Buddhis), dan Bingky Irawan (Konghucu).

Via karya terkininya, Akmal ingin berbagi rejeki seperti para nabi, kepada para pembacanya. “Buku ini sebentuk ikhtiar saya memperkuat ikatan kebangsaan kita dalam keragaman iman,” pungkasnya. (Bb-69).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *