JAKARTA, Suaramerdekajkt.com
New dan Aurora, kurang lebih bermakna ragam cahaya yang baru. Harapannya adalah kita akan menemukan cahaya yang penuh warna setelah kita melewati
masa gelap ini.
Seperti kegaliban Dewa Budjana yang selalu gemar menggabungkan dua kata (Dawai in Paradise, Zentuary, Mahandini, Joged Kahyangan, Kmalasana, Swarna Jingga), dia tetap bersetia mencoba dengan faham “gotak gatik gatuk matuk”
Lima komposisi yang ada di album Naurora adalah kosmik warna-warna yang Budjana rasakan dan terlahir dari interpretasi akan situasi kondisi alam saat ini. Via melodi dan harmoni.
3 (tiga) lagu dalam bentuk single sudah dirilis mulai akhir tahun lalu: Oktober 2020 (Kmalasana), Desember 2020 (Blue Mansion), menyusul Maret 2021 (Swarna
Jingga) dan kali ini dalam bentuk album penuh dengan penambahan 2 (dua) lagu yang berjudul “Sabana Shanti” dan “Naurora”.
Proses rekaman Naurora sudah dimulai sejak Agustus 2020. Lantaran situasi pandemi maka semua rekaman dilakukan dengan cara remote dan bertahap, dan setiap lagu melibatkan personel yang berbeda-beda.
Kebiasaan yang sangat berbeda dari album-album Budjana sebelumnya yang selalu dilakukan dengan cara live recording bersama dalam satu ruangan.
Keterlibatan musisi-musisi kelas dunia selalu menjadi hal yang terpenting dalam konsep kolaborasi dalam album Budjana, kali ini nama yang terlibat adalah:
– Simon Phillips (drummer Toto, The Who, Mick Jagger, Judast Priest, Jeff Beck) – Dave Weckl (drummer Chic Corea electric band, Mike Stern) – Jimmy Johnson (session bassist James Taylor, Allan Holdsworth) – Ben Williams (bassist Pat Metheny) – Carlitos Del Puerto ( bassist Chic Corea, Herbie Hancock, Quincy Jones, Bruce Springteen) – Gary Husband (keys / drummer Allan Holdsworth, John Mc Laughlin, Level 42) – Joey Alexander (piano prodigy) – Mateus Asato (salah satu gitaris dunia yang sangat dikenal lewat media sosial) – Imee Ooi (komposer / singer yang sangat dikenal untuk musik Budhis) – Paul McCandless (legendary sax player, dari group Oregon).

Dani Rahadian CEO dari Mehsada berharap “Naurora” bisa memberi energi saat masa sekarang ini. “Kami berharap album ‘Naurora’ bisa menjadi teman bagi banyak orang dalam kondisi yang susah ini dan bisa dinikmati lewat beragam layanan musik streaming,” katanya via daring dalam rilis resmi album Naurora di Jakarta, Senin (19/7/2021).
Seperti visi dan misi dari Mehsada sebagai label rekaman di Indonesia, yaitu berkomitmen rilisan musiknya bisa memberikan nilai-nilai kedamaian serta ketenteraman kepada semua orang. Dan membangkitkan kembali kesyahduan di jagat musik Indonesia.
Selain CD dan format digital, album Naurora akan segera hadir dalam format kaset dan piringan hitam (vinyl).
Sebagai catatan tambahan, album berbobot ini Mixed/ mastered ditangani ol3h Rich Breen. Cover photo (dr Tompi) , Album artwork (Aga Dilaga), Video clip Naurora oleh Jay Subyakto/ Ridwan Rudianto. (Bb-69).