JAKARTA, Suaramerdekajkt.com — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengemukakan sebanyak 1.033 tempat usaha restoran dan hotel di Indonesia saat ini tutup secara permanen akibat pandemi Covid19.
“Sejak Oktober 2020 sampai sekarang, bisa diperkirakan sekitar 125 hingga 150 restoran yang tutup per-bulan,” kata Ketua Badan Pimpinan PHRI, Sutrisno Iwantono dalam sebuah acara diskusi daring di Jakarta, baru-baru ini.
Sutrisno mengatakan angka itu didapat berdasarkan hasil survei PHRI Pusat pada September 2020 terhadap 9.000 lebih restoran di seluruh Indonesia, dengan 4.469 responden.
Menanggapi hal itu, Danny Fe, orang nomor satu di No-Distortion mempunyai jawabannya sendiri.
Menurut dia, sebagai bangunan ‘tidur’, tentunya mengakitbatkan banyak kerusakan pada interior, furniture, dan beberapa sarana-prasarana vital sebuah Commercial Building.
“Karena tidak adanya sirkulasi udara serta perawatan rutin,” kata Danny Fe di Jakarta, Sabtu (3/4/2021).
Tetapi, sekeyakinannya, bumi akan ‘sembuh’, roda bisnis dan perekonomian akan kembali berputar. Begitu juga hotel-hotel akan kembali bergeliat untuk menunjang Industri Pariwisata di Indonesia.
No-Distortion sebagai line business dari PT. Panggung Indonesia Raya yang bergerak dalam bidang Acoustics Noise Control | Audio-Lighting-Multimedia System Supplies & Contractor, sepenceritaan Danny Fe, mempunyai target yang tidak muluk-muluk.
“Kami membidik hanya 1% dari angka yang dikemukakan oleh PHRI, atau sekitar 10 unit bangunan Hotel yang akan kami lakukan Treatment Akustika Ruangan-nya sehingga dapat mencapai Standard Bangunan yang telah ditetapkan pemerintah untuk beroperasi sebagai Commercial Building,” katanya.
Preview yang kami lampirkan, imbuh dia, dapat disimpan dan mungkin suatu hari bermanfaat.
“Karena bisa saja Owner atau Hotel Management dari 10 unit Hotel yang menjadi target kami adalah kolega dari rekan-rekan sekalian, tentunya itu bisa menjadi rezeki kita bersama,” pungkasnya. (Bb-69)