Deni dan Eko Janji Tampil Habis-habisan di Olimpiade Tokyo

SM/istimewa

JAKARTA – Dua lifter angkat besi Indonesia, Deni dan Eko Yuli Irawan sudah sepakat membuat janji akan tampil habis-habisan untuk bisa mempersembahkan medali di Olimpiade Tokyo 2021. Mereka saling koreksi dalam setiap menjalankan program lahitan pelatnas dalam mewujudkan keinginan tersebut.

“Saya dan Eko sudah janji akan berusaha memberikan yang terbaik bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021. Makanya, kami juga saling koreksi dalam menjalankan setiap program latihan pelatnas,” kata Deni, Selasa (2/3/2021).

Untuk bisa bersama Eko tampil di Olimpiade Tokyo 2021, Deni mengaku menjalankan latihan tanpa mengindahkan cedera pinggang dan lututnya. Bahkan, dia nekat turun pada Kejuaran Angkat Besi di Iran Februari 2020 untuk mengejar peringkat.

“Saat itu, saya sempat tidak mau pergi. Tapi, saya akhirya berangkat juga karena dorongan Eko Yuli Irawan dan pak Alamsyah agar saya bisa mendapat poin untuk naikkan peringkat dunia. Alhamdulillah di sana saya bisa tampil meski hasilnya kurang bagus,” jelasnya.

Perjuangan Deni memang tidak sia-sia. Berdasarkan peringkat yang dikeluarkan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF), Deni yang berada di kelas 67kg menempati peringkat ke-14. Sesuai aturan yang ditentukan IWF dimana tiket diberikan kepada lifter yang berada di peringkat 1 hingga 8 dunia dan setiap negara hanya berhak menurunkan 1 lifter setiap kelas, Deni bisa mendapatkan tiket tersebut.

Dengan adanya aturan itu, posisi peraih medali emas SEA Games Filipina 2019 ini akan menyodok ke peringkat ke-7 karena ada 7 lifter peringkat di atasnya yang akan tercoret. Yakni, Eko Yuli Irawan yang menempati posisi ke-2 akan tampil di kelas 61kg dan Mayora Pernia Julio Ruben naik ke kelas 73kg. Lalu, 3 dari 4 atlet dari China, 1 dari 2 lifter Uzbekistan dan 1 dari 2 lifter Kolumbia tercoret.

“Saya punya peluang mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2021. Karena, saya berada di peringkat ke-7 bahkan bisa di peringkat ke-6 mengingat atlet Jepang, Konnai Mitsunori tidak masuk dalam hitungan karena atlet tuan rumah yang otomatis mendapatkan tiket ke Olimpiade. Ketentuan IWF, atlet yang lolos ke Olimpiade itu berada di peringkat 8 besar dunia baik putra maupun putri,” kata Deni yang sudah mengoleksi tiga medali emas SEA Games (SEA Games Myanmar 2013, SEA Games Malaysia 2017, dan SEA Games Filipina 2019). (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *