
JAKARTA, Suaramerdekajkt.com – Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman mengatakan bahwa Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati untuk meningkatkan kesadaran atas keragaman bahasa dan budaya serta multibahasa yang dimiliki. Pasalnya, UNESCO menyadari pentingnya peran bahasa ibu dan bahasa lokal.
Tema Hari Bahasa Ibu Internasional tahun 2021 adalah “Fostering Multilingualism for Inclusion in Education and Society” yang berarti mempertegas pengakuan UNESCO akan peran penting bahasa ibu, serta menunjukkan dukungan dan dorongan UNESCO dalam penggunaan bahasa Ibu pada kehidupan sosial, khususnya di dunia pendidikan.
“UNESCO menggarisbawahi pentingnya multilingualisme, khususnya penggunaan bahasa ibu, pada kehidupan sehari-hari maupun pembelajaran di sekolah yang saat ini mayoritas menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ),” kata Arief.
Bahasa ibu, lanjut Arief, dinilai memiliki peran penting untuk menjamin inklusifitas dalam pendidikan, menjembatani proses pengajaran guru terhadap anak melalui daring, serta menyampaikan materi secara multilingual.
Ia menambahkan bahwa tujuan pembelajaran yang utama di tahun-tahun awal pendidikan adalah pengembangan keterampilan literasi dasar, yakni membaca, menulis, dan berhitung. Untuk bisa mencapai keterampilan itu, maka dibutuhkan pendekatan, metode, teknik maupun strategi pembelajaran yang inovatif.
“The Interactive learner-center approach menjadi salah satu proses pengajaran yang akan sangat optimal jika menggunakan dua bahasa atau lebih (salah satunya adalah bahasa ibu), terlebih di masa PJJ saat ini,” terangnya.
Pendekatan tersebut memungkinkan anak lebih antusias dalam memberikan saran, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengomunikasikan apa yang mereka ketahui, serta meningkatkan pengalaman belajar. (nya/69)