
JAKARTA, Suaramerdekajkt.com – Pada masa yang akan datang, kebijakan pendidikan vokasi tidak akan diarahkan untuk Diploma Tiga (D3). Fokus vokasi akan berpusat pada penguatan sekolah menengah kejuruan (SMK), Diploma Dua (D2) jalur cepat (fast track), Diploma Empat (D4), magister terapan, dan doktor terapan.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto bahwa perlu kerja sama seluruh pihak untuk terus menyosialisasikan dan memperkenalkan profil dan manfaat program D4, baik kepada calon mahasiswa, orang tua, dan industri terkait.
“Ayo kita lakukan bersama. Rencana saya buat seribu surat kepada seribu perusahaan di Indonesia untuk memperkenalkan D4,” ujarnya antusias.
Senada dengan itu, Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk., Hendrix Pramana menyatakan bahwa industri membutuhkan talenta-talenta yang sesuai dengan inti bisnis. “Contohnya, perusahaan kami yang bergerak di bidang teknologi informasi,” kata Hendrix.
Astra Graphia Tbk. merupakan anak perusahaan PT Astra Internasional yang 77 persen sahamnya dimiliki Astra Internasional dengan 33 cabang operasi dan 93 poin layanan dari Sabang hingga Merauke.
“Dalam mencari talenta, kami melihat tiga hal, yaitu hard skills atau kemampuan terkait industri spesifik tersebut. Dalam dunia IT, kami membutuhkan orang yang menguasai kecerdasan buatan, pembelajaran mesin (machine learning), komputasi awan (cloud computing), dan sebagainya. Pengetahuan ini dibutuhkan untuk mendukung peran teknologi informasi di perusahaan, tetapi itu tidak cukup,” bebernya.
Menurutnya, pada era 4.0 ini semakin dibutuhkan talenta-talenta dengan penguasaan keterampilan nonteknis (soft skills) mumpuni seperti kemampuan memecahkan masalah yang kompleks dan berpikir kritis untuk menjawab tantangan serta memberikan solusi kepada pelanggan.
Talenta yang inovatif, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif sangat dibutuhkan sebagai project manager, konsultan, dan insinyur. Selain itu, mereka juga harus memiliki jiwa kepemimpinan dan kemampuan mengelola dinamika kelompok, khususnya di bidang teknologi informasi dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Aspek terakhir yang amat dibutuhkan adalah sikap dan nilai-nilai (attitude and values), dan ini berkaitan dengan integritas. “Integritas termasuk pentingnya rasa ingin tahu, adaptasi, dan orientasi terhadap pelayanan,” ungkap Hendrix yang menilai tiga aspek ini saling berkaitan dan dibutuhkan secara seimbang. (nya/69)