JAKARTA,Suara Merdeka.Com.- Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar acara rutin tahunan, Konvensi Nasional Humas 2020 (KNH20) untuk mendorong peran humas yang lebih strategis dalam membantu seluruh stakeholder nasional terutama dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19.
Menurut Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) PERHUMAS Agung Laksamana acara yang akan dilaksanakan pada 4-5 Desember 2020 tersebut mengusung tema Adaptif, Inovatif, dan Kolaboratif.
“Dalam situasi seperti sekarang ini, peran strategis Humas di masa pandemi menjadi sangat substansial. Humas menjadi agen perubahan untuk menghadapi tantangan saat ini, agar menjawab kekhawatiran publik di tengah ketidakpastian yang sangat tinggi, melalui komunikasi yang terarah, empati dan berkelanjutan,” katanya.
Agung menambahkan, Pandemi COVID-19 telah mengubah pola kehidupan masyarakat dan menciptakan instabilitas, multisektoral baik kesehatan, sosial dan ekonomi yang menuntut semua orang untuk segera beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru, agar mampu bertahan di dalam situasi ini.
“Peran strategis Humas di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini menjadi ujung tombak dalam menjawab ketidakpastian sekaligus membuka kesempatan untuk dapat mengadopsi, beradaptasi dan melahirkan kemahiran baru (Adopt, Adapt, Adept). Tidak ada satu formula yang pas untuk menjawab kompleksitas persoalan seperti sekarang. Praktisi Humas pemerintah, dunia akademisi maupun swasta perlu menyikapi hal ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia KNH20 Boy Kelana Soebroto menyampaikan, pelaksanaan KNH20 memiliki sejumlah keunikan dibanding dengan pelaksanaan KNH sebelumnya. KNH20 untuk pertama kalinya akan berlangsung dalam situasi virtual, namun diharapkan tidak mengurangi kualitas dan esensi dari suatu konvensi, yaitu pembahasan persoalan kehumasan secara komprehensif dan pemberian rekomendasi bagi para praktisi dan pemangku kepentingan Humas nasional.
Selain itu, konvensi ini melibatkan berbagai praktisi komunikasi lintas sektor seperti pemerintahan, konsultan komunikasi, industri, BUMN, swasta, startup, hingga akademisi. Hal ini diharapkan mampu memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diimplementasikan bagi praktisi Humas.
“Situasi saat ini membuat kami selaku panitia KNH20 merasa perlu mendorong praktisi Humas dan para pengambil kebijakan di segala level untuk bisa beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi, sehingga bisa melewati masa sulit ini dengan baik dan akhirnya menciptakan kultur baru dan kebersamaan yang semakin kuat,” kata Boy Kelana Soebroto yang juga Wakil Ketua Umum 3 BPP PERHUMAS.
Dengan konsep virtual ini, diperkirakan total lebih dari 1.000 peserta akan hadir dalam Konvensi Nasional Humas 2020. Beberapa pembicara yang diharapkan hadir adalah Presiden Joko Widodo, para menteri beserta sejumlah pemimpin daerah dan profesional.
Boy mencontohkan bagaimana PERHUMAS sendiri harus belajar cepat untuk beradaptasi menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada. Penggunaan teknologi canggih menjadi elemen utama dalam perubahan ini, termasuk dalam pelaksanaan KNH20.
KNH20 mengangkat tema “Adaptif-Inovatif-Kolaboratif” dengan berbagai sub tema yang disiapkan yaitu (1) Tren Global; (2) Humas Pemerintah; (3) Strategi dan Integrasi Komunikasi; (4) Humas dan Kredibilitas; (5) Media dan Tanggung Jawab Sosial; dan (6) Tantangan Komunikasi.
Untuk mengawali kegiatan KNH20, panitia menyelenggarakan acara perdana Menuju KNH20 sebagai rangkaian kegiatan menuju KNH20. Konvensi secara virtual ini juga menjadi bentuk nyata dari organisasi profesi, untuk mendukung pemerintah mengurangi laju penularan COVID-19 yang sangat tinggi serta ikut berpartisipasi aktif dalam persiapan pasca pandemi di Tanah Air.(Algooth Putranto/bn)